Senin, 18 Mei 2009

ABSTRAK

Farihah, Tatik. 2006. Aplikasi Database untuk Pengolahan Nilai dan Pelaksanaan Praktikum di laboratorium Fisika Dasar UM. Skripsi, Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Purbo Suwasono, M. Si. (II) Drs. Johanis A. Rampisela, M. S.

Kata kunci: database, data, praktikum, penilaian.

Matakuliah praktikum Fisika Dasar menjadi matakuliah wajib bagi mahasiswa baru jurusan Fisika semester 1 dan semester 2. Selama pelaksanaan praktikum, pembimbing praktikum harus mempersiapkan segala hal yang mendukung diantaranya adalah penilaian praktikum dan segala data yang berhubungan dengan kegiatan praktikum. Data yang dimaksudkan adalah data nilai, mahasiswa, asisten, dosen pembimbing praktikum, jenis praktikum, dan jadwal praktikum. Pengolahan data yang dikerjakan dengan cara manual akan mengakibatkan sulitnya mendapatkan data secara cepat.
Selama ini pengolahan nilai praktikum di laboratorium Fisika Dasar menggunakan pemrograman Microsoft Excel. Karena keterbatasan yang dimilki oleh Microsoft Excel, maka dibuatlah program database praktikum yang menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 yang bekerja dalam sistem operasi Windows. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibuat dengan Delphi, termasuk aplikasi untuk megolah teks, grafik angka, database dan aplikasi web. Selain itu, Delphi mempunyai kualitas yang tinggi dalam pengembangan visual, kecepatan compiler yang tinggi, pola desain dan pemakaiannya bisa dibuat sesuai dengan keinginan pemrogram. Pada pembuatan program database praktikum ini digunakan batuan paradox karena kemudahannya untuk berintegrasi dengan Delphi. Hal ini bisa dipahami sebab sistem yang digunakan paradox adalah Borland Database Engine(BDE). Dengan kelebihan yang dimiliki oleh Delphi, maka program database praktikum ini dapat menyajikan data dengan cepat dan tepat.


ABSTRAK

Salim, Agus. 2006. Soal-soal Interaktif Rangkaian Listrik Arus Searah
Menggunakan Macromedia Flash. Skripsi. Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Edi Supriyana, M.Si, (II) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S.

Kata Kunci: arus searah, metode Maxwell, eliminasi Gauss-Jordan.

Sebuah rangkaian listrik arus searah akan semakin sulit dianalisis seiring dengan makin kompleksnya rangkaian itu. Hingga pada suatu saat sebuah rangkaian listrik arus searah tidak dapat lagi dianalisis secara manual. EWB, adalah program komputer yang dapat menganalisisnya, namun program ini tidak menampilkan proses analisisnya. Sehingga program ini tidak dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Padahal, rangkaian listrik arus searah adalah materi dasar dalam ilmu elektronika, sehingga harus dipahami dengan baik.
Untuk menganalisis rangkaian listrik arus searah, ada beberaba metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah yang digunakan dalam pembuatan program komputer ini, yaitu metode Maxwell. Metode ini menggunakan kedua hukum Kirchoff secara bersamaan pada loop. Loop yang dipilih adalah loop yang tidak terdapat komponen listrik di dalamnya. Analisis mengguanakan metode ini akan menghasilkan sebuah sistem persamaan linier.
Sistem persamaan linier di atas kemudian diselesaikan dengan metode Gauss-Jordan. Metode ini menggunakan operasi baris elementer yang dapat dicari rumus iterasinya. Sehingga, penyelesaiannya dapat menggunakan pemrograman komputer dengan perhitungan numerik.
Program komputer yang dihasilkan melalui skripsi ini menganalisis sebuah rangkaian listrik arus searah dengan menghitung kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap cabang. Selain dapat menampilkan secara langsung kuat arus pada tiap-tiap cabang, program komputer ini dapat juga menampilkan proses analisisnya, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Program komputer ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memperbaiki cara pembuatan rangkaian, sehingga rangkaian dapat dibuat lebih kompleks lagi atau dengan menghitung besaran-besaran lain, seperti: tegangan, energi atau daya yang diberikan pada tiap-tiap komponen, dan lain-lain.


ABSTRAK

Etikawati, Anida. 2006. Model Cellular Automata Secara Umum. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S., (II) Drs. Sutrisno, M.T.

Kata Kunci: Cellular automata, model cellular automata, cellular automata 1 dimensi.

Pada awalnya terdapat suatu pemikiran bahwa semua aturan berdasarkan pada persamaan matematika yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan segala keadaan di dunia. Kemudian diperkenalkan sebuah ilmu baru yang bergantung pada aturan yang lebih umum yang dapat diwujudkan dengan program komputer yang sederhana. Stephen Wolfram menyatakan bahwa dalam program yang sederhana tersebut terdapat keuniversalan yang dapat menguraikan sejumlah fenomena yang ada di alam dengan model cellular automata, misalnya mencari bentuk daun, bentuk kristal salju, pola kulit binatang, dan bentuk-bentuk artistik. Berbagai macam model cellular automata dibahas secara lebih mendalam oleh Stephen Wolfram dalam bukunya A New Kind of Science.
Cellular automata berkembang menurut aturan tertentu dimana aturan tersebut menentukan warna sel pada langkah selanjutnya yang dipengaruhi oleh warna dari sel itu sendiri atau warna sel itu sendiri dan warna dari tetangga kanan dan kiri dari sel tersebut pada langkah sebelumnya. Keadaan awal diperoleh dengan menempatkan sel tertentu. Perubahan keadaan didasarkan pada keadaan sel tetangga terdekat serta aturan yang telah ditentukan dan bergerak dari waktu ke waktu.
Skripsi ini bertujuan untuk membuat program komputer yang dapat menjelaskan berbagai macam model cellular automata secara umum, dimana cellular automata yang dibahas adalah cellular automata 1 dimensi. Model-model tersebut adalah elementary cellular automata, totalistic cellular automata, mobile automata, turing machines, substitution systems, sequential substitution systems, tag systems, cyclic tag system, register machines dan symbolic systems.
Teknik pemrograman yang digunakan pada skripsi ini adalah teknik pemrograman visual dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7. Pada bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 diperlukan beberapa komponen dan prosedur untuk menyusun program. Hasil program merupakan gabungan dari keadaan sistem dari langkah pertama sampai langkah ke-n.
Dengan adanya program cellular automata ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai macam model cellular automata secara umum.

ABSTRAK

Priyo Sembodo, Bibing. 2006. Simulasi Bentuk Daun dengan Menggunakan Model Cellular Automata Sistem Substitusi. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.Si. (II) Drs. Sutrisno, M.T.

Kata Kunci: Bentuk Daun, Simulasi, Model Cellular Automata Sistem Substitusi.

Bentuk-bentuk daun sangat beragam. Antara satu tanaman dengan yang lainnya memiliki bentuk daun yang hampir tidak pernah sama. Stephen Wolfram dalam bukunya A New Kind of Science melakukan simulasi berbantuan komputer untuk mendapatkan bentuk-bentuk daun. Dibahas bahwa bentuk daun dibentuk oleh aturan dasar pertumbuhan yang serupa dengan pembentukan pola pencabangan pada tanaman (Wolfram, 2002:401). Aturan dasar pertumbuhan untuk pola pencabangan tanaman disusun dari mengamati pencabangan tanaman di alam. Model cellular automata sistem substitusi untuk simulasi bentuk daun disusun dari sistem substitusi untuk mensimulasikan pola pencabangan tanaman.
Aturan dasar pertumbuhan untuk pola pencabangan tanaman digunakan untuk mensimulasikan bentuk-bentuk daun. Stephen Wolfram mendapatkan banyak kemiripan dari model yang didapatkan dan garis luar dari sejumlah bentuk-bentuk daun.
Skripsi ini membahas simulasi berbantuan komputer untuk mendapatkan bentuk-bentuk daun dengan aturan dasar yang sama dengan yang dilakukan oleh Stephen Wolfram dan mempraktekkannya secara lanjut. Program skripsi ini dibuat dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.
Nilai jumlah cabang, panjang-panjang dari setiap cabang dan sudut dari aturan pencabangan dalam simulasi sangat menentukan bentuk yang terjadi untuk mendapatkan hasil simulasi bentuk daun yang tepat. Hasil-hasil simulasi untuk bentuk daun dengan menggunakan model cellular automata sistem substitusi dari program skripsi ini menunjukkan bentuk-bentuk yang bervariasi yang dapat menyerupai bentuk-bentuk daun yang digunakan sebagai sampel.


ABSTRAK

Fanani, M Ifan. 2006. Simulasi Penyebaran Virus pada Sel dengan Model Mobile Cellular Automata. Skripsi. Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S, (II) Drs. Sutrisno, M.T.

Kata Kunci : Cellular Automata, Mobile Automata, Penyebaran Virus, Simulasi, Delphi 7.0.

Dalam dua dekade yang lalu, banyak pendekatan yang dipilih untuk memodelkan aspek-aspek yang berbeda dalam sistem kekebalan. Persamaan diferensial adalah salah satu model yang paling umum dan secara khas digunakan untuk mensimulasikan proses imunisasi dan penyebaran penyakit tertentu. Model ini mencoba mengidentifikasi parameter-parameter kritis yang mempengaruhi kedua proses tersebut.
Salah satu model yang sedang dikembangkan adalah Cellular Automata, model ini dikembangkan untuk mensimulasikan proses imunisasi dan penyebaran penyakit. Tujuan pengembangan ini adalah menerapkan model Cellular Automata untuk menggambarkan proses penyebaran virus pada sel. Model Cellular Automata tersebut mempunyai ide dasar mengubah suatu lokasi tertentu dengan berdasarkan keadaan lokasi tetangga yang berdekatan. Pada program, lokasi diidentikkan dengan sel yang berbentuk persegi. Di dalam tubuh mahkluk hidup terdapat banyak sel, dimana sel-sel tersebut terbagi menjadi sel hidup, sel mati, sel teridentifikasi, sel terjangkit, sel terinfeksi, dan sel kebal.
Algoritma dari simulasi penyebaran virus pada sel adalah bergantung pada kondisi sel tetangganya. Perubahan tiap waktu dari sel bergantung dari jumlah delapan sel tetangganya. Perubahan sel adalah perubahan angka pada stringgrid. Pembuatan simulasi penyebaran virus pada sel menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Hasil akhir dari algoritma Cellular Automata ternyata menyerupai apa yang terjadi pada proses penyebaran virus pada sel yang dikembangkan oleh Catherine Beauchemin pada bulan Januari tahun 2006.
Berdasarkan hasil pengembangan model Mobile Cellular Automata dalam simulasi penyebaran virus pada sel, ternyata masih banyak kekurangan dalam program. Untuk itu sangat disarankan untuk mengembangkan program terutama proses perkembangan sel kebal. Selain itu program ini dapat disarankan untuk pembelajaran dalam bidang Fisika Biologi.

ABSTRAK

Nurhayati. 2006. Simulasi Penyembuhan Luka pada Kulit dengan Model Substitution Systems Cellular Automata. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negari Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S., (II) Drs. Sutrisno, M.T.

Kata Kunci: Substitution Systems Cellular Automata, Penyembuhan luka, Simulasi

Ketika mengalami luka dan mengeluarkan darah, maka pendarahan akan terjadi, gumpalan darah beku akan segera terbentuk dan mengeras, dan luka pun pulih. Proses penyembuhan luka (dalam hal ini kulit), yang berperan aktif adalah sel darah (trombosit). Secara teoritis, penyembuhan luka telah banyak diterangkan dalam buku-buku. Dengan berkembangnya teknologi, maka proses penyembuhan luka dapat disimulasikan dengan menggunakan bantuan komputer.
Pada program Simulasi Penyembuhan Luka pada Kulit dengan Model Substitution Systems Cellular Automata ini dapat menggambarkan proses penyembuhan luka secara umum. Luka pada kulit yang disimulasikan adalah luka tanpa infeksi. Proses pembekuan darah dan penutupan luka oleh benang fibrin yang dijelaskan dengan menggunakan cellular automata sistem substitusi merupakan bagian utama dalam program ini. Program simulasi ini menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
Sistem substitusi merupakan salah satu contoh cellular automata yang dibentuk dengan cara mengubah elemen-elemen awal menjadi blok elemen baru dengan menggunakan aturan tertentu. Aturan yang digunakan dalam program ini disesuaikan dengan proses penyembuhan luka, yaitu: pembekuan darah, proses penutupan luka, pengeringan, dan pengelupasan.
Hasil program simulasi penyembuhan luka pada kulit dengan model substitution systems cellular automata yang telah dibuat, diharapkan dapat membantu untuk menjelaskan proses penyembuhan luka. Program ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya dengan tampilan visualisasi tiga dimensi, atau dengan menambahkan permasalahan luka kulit dengan terjadi infeksi.

ABSTRAK

Ekowati, Tanti. D. 2006. Simulasi Perkembangan Kristal Salju dengan Model Cellular Automata Sel Heksagonal. Skripsi. Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing:
(I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S, (II). Drs. Parno, M.Si.

Kata Kunci: Cellular Automata, Salju, Simulasi, Borland Delphi7.

Salju merupakan salah satu fenomena alam yang sangat menarik. Salju terdiri dari beberapa serpihan salju dan kristal salju yang memiliki banyak macam bentuk yang unik dan cukup indah, diantaranya bentuk piringan heksagonal sederhana, bentuk jarum, dan banyak lainnya. Simulasi komputer dapat digunakan untuk membuat banyak macam permodelan baru yang dapat mensimulasikan fenomena yang terjadi di alam. Salah satunya adalah model perkembangan kristal salju. Simulasi komputer merupakan salah satu cara untuk memprediksi bagaimana terjadinya sebuah evolusi, dan sebuah pola perkembangan satu sel dasar dengan aturan tertentu menjadi bentuk yang menyerupai perkembangan kristal salju yang ada di alam. Perkembangan kristal salju dapat disimulasikan menggunakan model Cellular Automata. Program simulasi yang pernah ada hanya menyediakan petunjuk dan tampilan simulasi, tanpa menyediakan petunjuk pembuatan. Seperti yang telah dikemukakan Stephen Wolfram yang mengenalkan Cellular Automata sebagai ilmu pengetahuan baru yang dapat mensimulasikan banyak macam fenomena yang terjadi di alam. Penulis berkeinginan untuk membuat program simulasi mengenai perkembangan kristal salju yang mudah dipahami yang divisualisasikan menggunakan model Cellular Automata dengan sel heksagonal. Tujuan skripsi ini adalah mensimulasikan perkembangan kristal salju dengan model Cellular Automata sel heksagonal. Program Simulasi Perkembangan Kristal Salju dibuat menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.
Skripsi ini menghasilkan program simulasi yang dapat mensimulasikan perkembangan kristal salju menjadi beberapa bentuk serpihan salju seperti yang ada di alam. Serpihan salju yang dapat disimulasikan dalam program ini adalah serpihan salju yang memiliki bentuk Tipe Prisma Sederhana, Tipe Piringan Bintang, dan Tipe Piringan Sektor yang memiliki sel heksagonal. Perkembangan kristal salju sel heksagonal disimulasikan menggunakan Cellular Automata 2 dimensi sel heksagonal dengan menggunakan aturan tertentu yang memperhati¬kan 6 tetangga terdekatnya. Berdasarkan hasil program disarankan agar dilakukan pengembangan program lebih lanjut untuk mensimulasikan banyak lagi perkembangan kristal salju yang tidak hanya memiliki sel heksagonal.

ABSTRAK

Wulandari, Catur. 2006. Solusi Persamaan Gelombang dengan Continuous Cellular Automata. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S.,
(II) Drs. Purbo Suwasono, M.Si.

Kata Kunci: solusi, persamaan gelombang, Continuous Cellular Automata.

Persamaan diferensial gelombang dapat dicari solusinya dengan menggunakan metode analitik maupun numerik. Perkembangan teknologi dewasa ini, tidak bisa lepas dari komputasi. Pada tahun 2002 Stephen Wolfram membahas model continuous cellular automata, dimana model tersebut dapat digunakan untuk memvisualisasikan persamaan diferensial parsial. Continuous cellular automata merupakan cellular automata satu dimensi dimana tiap sel tidak hanya hitam atau putih, melainkan rentangan kontinyu dari gradasi warna yang mungkin. Karena persamaan gelombang disajikan dalam bentuk persamaan diferensial parsial, maka dapat divisualisasikan dengan model continuous cellular automata. Skripsi ini bertujuan untuk memvisualisasikan solusi persamaan gelombang dengan menggunakan model continuous cellular automata dalam bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
Untuk menghasilkan visualisasi solusi persamaan gelombang dengan menggunakan metode continuous cellular automata, persamaan diferensial gelombang diubah dalam versi cellular automata dimana tiap sel merupakan suatu struktur data kecil berisi dua angka-angka real intensitas U dan kecepatan V. Keadaan awal sel (nilai awal) diperoleh dari gelombang sinus atau deret Fourier yang membentuk gelombang kotak, segitiga, atau gigi gergaji.
Tampilan yang dihasilkan dari program ini berupa visualisasi solusi persamaan gelombang satu dimensi dalam beberapa waktu update, nilai pada hasil visualisasi, dan grafik terhadap x pada tiap waktu t. Ada tiga macam gelombang yang dapat divisualisasikan dalam program ini, yaitu gelombang linier, gelombang nonlinier kuadratik, dan gelombang nonlinier kubik. Pada hasil visualisasi gelombang nonlinier kuadratik, tampak bahwa pengaruh nonlinier lebih cepat bila dibandingkan dengan gelombang nonlinier kubik. Sedangkan pada gelombang nonlinier kubik memiliki hasil yang hampir sama dengan visualisasi pada gelombang linier. Hasil visualisasi yang diperoleh dari program ini, sesuai dengan hasil visualisasi program yang sudah ada, yaitu program CAPOW dan program Searching for 1D CAs by Harry Fu, meskipun ada beberapa hasil visualisasi program CAPOW yang tidak dapat dihasilkan oleh program ini.

ABSTRAK

Anggraeni, Nur B. R. 2006. Simulasi Aliran Fluida dengan Metode Lattice Gas Automata (LGA). Skripsi. Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I) Drs. Johanis .A. Rampisela M.S.
(II) Drs. Purbo Swasono, M.Si.

Kata kunci: Aliran fluida, Lattice Gas Automata (LGA), FHP model lain.

Persamaan Navier-Stokes merupakan persamaan diferensial parsial nonlinier orde dua untuk aliran fluida. Simulasi aliran fluida dapat dilakukan dengan mencari solusi dari persamaan Navier-Stokes tersebut. Namun, persamaan Navier-Stokes sulit diselesaikan dengan metode analitik maupun metode numerik karena persamaan tersebut merupakan persamaan yang kompleks.
Pada skripsi ini dihasilkan suatu program komputer bernama Program LGA yang menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0 untuk mensimulasikan dua sistem fluida, yaitu fluida yang bergerak pada ruang terbatas tanpa plat penghalang dan fluida yang bergerak pada ruang tak terbatas dengan plat penghalang, dengan menggunakan metode Lattice Gas Automata (LGA) FHP model lain. Metode LGA adalah suatu metode yang menganggap fluida sebagai sekumpulan partikel yang bergerak pada ruang diskrit dan interval waktu yang diskrit serta mengikuti aturan tumbukan tertentu. Metode LGA ini lebih sederhana karena tidak melibatkan persamaan matematis yang rumit untuk mensimulasikan aliran fluida. Hasil simulasi aliran fluida dengan mengunakan metode Lattice Gas Automata (LGA) FHP model lain ditunjukkan oleh Stephen wolfram dalam bukunya A New Kind Of Science (Wolfram, 2002:380).
Hasil simulasi Program LGA untuk sistem fluida yang bergerak pada ruang terbatas tanpa plat penghalang menunjukkan pola-pola yang sama dengan pola yang dihasilkan dengan menyelesaikan persamaan Navier-Stokes. Kelakuan partikel pada hasil simulasi aliran fluida untuk sistem fluida yang bergerak pada ruang tak terbatas dengan plat penghalang pada 10000 interval waktu sama dengan kelakuan partikel yang ditunjukkan Wolfram, tetapi mempunyai perbedaan pada jumlah sel, jumlah partikel, dan jarak antar sel yang digunakan.

ABSTRAK

Dewi, Rosalia.F. 2006. Solusi Persamaan Laplace dengan Model Cellular Automata Based on Constraints. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S., (II) Drs. Purbo Swasono, M.Si.

Kata Kunci: solusi, persamaan Laplace, Cellular Automata Based on Constraints, Borland Delphi 7.0.

Persamaan Laplace dapat dicari solusinya dengan menggunakan metode analitik dan numerik. Solusi persamaan Laplace dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensial titik pada setiap daerah, apabila di daerah tersebut tidak terdapat muatan dan hanya terdapat potensial batas saja. Sistem based on constraints memiliki syarat batas pada setiap titiknya, sehingga cocok digunakan untuk menyelesaikan persamaan Laplace yang memerlukan syarat batas. Dalam beberapa tahun terakhir cellular automata mulai dikenalkan untuk membuat program visualisasi komputer yang berhubungan dengan ilmu-ilmu alam. Stephen Wolfram membahas model cellular automata based on constraints untuk menyelesaikan persamaan Laplace. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk membuat program yang dapat memvisualisasikan persamaan Laplace dengan menggunakan cellular automata based on constraints.
Pada skripsi ini dihasilkan program komputer untuk memvisualisasikan solusi persamaan Laplace dengan menggunakan model cellular automata based on constraints dalam bahasa pemrograman Delphi 7.0. Ide dari aturan cellular automata based on constraints menggunakan 8 tetangga terdekat untuk menentu¬kan warna pada sel pusat. Keadaan sel pada tiap langkah mendapatkan pengaruh dari langkah sebelumnya, nilai yang digunakan didalam program ini tergantung dari masukan yang diberikan pada nilai potensial daerah dan nilai titik potensial.
Program solusi persamaan Laplace dengan model cellular automata based on constraints adalah hasil pengembangan dari program yang terdapat pada (http://www.kw.igs.net/~jackord/bp/g6.html, diakses 20 Januari 2006) yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Pengembangan dari program ini meliputi, jumlah titik potensial yang dapat diubah, nilai potensial daerah dan nilai titik potensial dapat divariasi, dan ukuran titik potensial yang dapat divariasi.
Hasil yang didapat dari program ini adalah bahwa ukuran titik potensial akan mempengaruhi besar daerah potensial. Semakin besar ukuran titik potensial, semakin besar pula pengaruhnya terhadap nilai potensial daerah. Hal ini dapat diamati dari perubahan warna yang menyatukan titik-titik potensial tersebut. Nilai titik potensial dan nilai potensial daerah juga mempengaruhi perulangan warna, apabila nilai titik potensial dan nilai potensial daerah semakin besar, maka semakin banyak perulangan yang terjadi.

ABSTRAK

Ifani, Sofan. 2006. Membangun Sistem Informasi Mobile dengan Komunikasi SMS. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.Si (II) Samsul Hidayat S.Si, M.T.

Kata Kunci: Handphone, Kabel Data, COM/USB Port, SMS, Complex mobile protocol.

Kebutuhan sistem informasi yang cepat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu alternatif untuk memenuhi hal itu adalah mengupayakan pembangunan dan pengembangan sistem infomasi mobile melalui komunikasi layanan SMS dengan kendali PC.
Untuk membangun sistem informasi tersebut dibutuhkan sebuah handphone Nokia GSM 5110, kabel data CF-10 dan USB to RS232 serta complex mobile protocol. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0. Database yang digunakan adalah Visual Foxpro 6.0.
Transfer informasi dilakukan dengan mengirimkan pesan (SMS) yang berisi permintaan data pada operator. Adapun keluaran sistem adalah berupa konfirmasi dari pihak operator dalam format SMS mengenai informasi atas request yang diinginkan.
Respon time atau waktu yang dibutuhkan dalam pemrosesan pesan sejak diterima server sampai dengan dikeluarkannya konfirmasi balasan harus memenuhi standar pengiriman SMS, yaitu dibawah 10 detik.


ABSTRAK

Tahfifah. 2006. Simulasi Keretakan Dengan Model Cellular Automata. Skripsi. Program Studi Fisika, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.Si, (II) Drs. Parno, M.Si.

Kata Kunci: Keretakan, random, cellular automata, rule

Keretakan dapat terjadi pada material yang wujudnya padat misalnya dinding, kayu, dan lantai. Keretakan termasuk salah satu fenomena alam yang menunjukkan sifat random. Sifat random ini bisa dilihat berdasarkan hasil keretakan yang terjadi. Stephen Wolfram dalam bukunya A New Kind of Science membuat simulasi keretakan dengan model cellular automata yang mampu menggambarkan hasil retak yang terjadi pada suatu material tetapi tidak menunjukkan aturan yang digunakan dan source code programnya. Hasil simulasinyapun juga hanya pada rule-rule tertentu. Berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Stephen Wolfram, dicoba pembuatan simulasi keretakan dengan model cellular automata dengan lebih banyak memvariasi rule yang digunakan dan membandingkannya dengan yang ada di alam.
Cellular automata merupakan sistem yang dinamis dalam ruang dan waktu yang diskrit. Keadaan suatu sel ditentukan oleh keadaan sel sebelumnya yang juga dipengaruhi oleh keadaan dari tetangga sel kiri dan kanan yang terdekat. Mobile automata merupakan bagian dari cellular automata dengan keadaan setiap sel ditentukan oleh perubahan keadaan sel-sel sebelumnya. Pada mobile automata perubahan keadaan sel sangat ditentukan oleh posisi sel aktif. Pada simulasi keretakan ini sel aktif menunjukkan titik keretakannya. Posisi titik keretakan dapat dirubah sesuai dengan keinginan.
Aturan yang diterapkan pada simulasi keretakan dengan model cellular automata berjumlah 24 aturan yang dikelompokkan menjadi 5 macam yaitu aturan cellular automata, aturan mobile automata dengan posisi titik retak di pinggir, aturan mobile automata dengan posisi titik retak di tengah, aturan batas kanan kiri, dan aturan tambahan. Pada aturan cellular automata nilai rule dapat dirubah. Nilai rule berkisar antara 0-255.
Simulasi keretakan dengan model cellular automata mampu menghasilkan gambar retak yang menyerupai dengan retak yang terjadi di alam walaupun hasilnya tidak sama persis. Gambar retak yang terjadi di alam diambil fotonya dari retak-retak yang ada di sekitar lingkungan Universitas Negeri Malang. Ketidaksamaan ini disebabkan karena keretakan merupakan fenomena alam yang menunjukkan sifat random.



ABSTRAK

Zubaidah, Ainuz. 2006. Memahami Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S., (II) Drs. Sutrisno, M.T.

Kata Kunci: persepsi visual, cellular automata sistem substitusi.

Persepsi visual merupakan suatu hal yang menarik dan telah dipelajari selama berabad-abad. Stephen Wolfram telah mengembangkan metode baru yang dapat menjelaskan pemahamaman tentang persepsi visual yaitu dengan menggunakan program komputer dengan model cellular automata.
Pada skripsi ini dihasilkan program komputer yang menggunakan model cellular automata sistem substitusi dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 untuk mensimulasikan persepsi visual. Pada pemrograman persepsi visual ini terdapat 2 jenis persepsi visual yaitu persepsi warna (respon sel terhadap warna) dan persepsi bentuk (respon sel terhadap bentuk). Pada persepsi warna digunakan aturan cellular automata satu dimensi sebagai image pada retina (keadaan awal program), kemudian direspon oleh salah satu bentuk dari 16 kemungkinan yang ada dengan mensubstitusikan warna tertentu. Pada persepsi bentuk digunakan metode representasi wilayah dengan pohon-empatan yaitu setiap satu sel akan disubstitusi menjadi 4 sel.
Program persepsi warna menghasilkan suatu gambaran dimana suatu warna yang dominan mempengaruhi warna yang lain. Sedangkan program persepsi bentuk menghasikan suatu program yang menggambarkan proses bagaimana sesuatu terlihat dari dekat ke jauh. Bentuk yang dihasilkan merupakan suatu koleksi dari beberapa pola atau dapat dikatakan merupakan suatu kesatuan dan tidak independen pada setiap pixel.
oh yah...dari satu public lecture yg pernah gwa hadirin....keliatannya alam semesta ini bakalan terus mengembang d....karena satu "unidentified force" yg emang ada di rumus panjang nya einstein....pertama sih einstein masukin tuh variabel gara-gara dia ngaa suka teori alam semesta mengembang kalo ngaa salah....en itu variabel sempet "didiemin"...tapi ada satu experimen yg mengukur proses mengembangnya alam semesta ini..caranya kaya lilin yg ditaro makin jauh cahayanya makin lemah....nah ini satu grup ngitung intensitas cahaya dari satu supernova...pertamanya makin terang...tapi setelah diitung lagi...cahayanya makin melemah lagi....dan "unidentified force" ini masuk itungan lagi...dan setelah dikasi diagramnya emang garis batas pengaruh gravitasi nantinya kalah ama "unidentified force ini....jadi kesimpulannya yg sekarang ini..alam semesta kemungkinan bakalan terus mengembang...
ryusen
31-08-2002, 04:53 AM
everything..? ada hutchisson effect aja scientists pada kaget..

kayanya masih jauh banget deh keadaan science sekarang kalo mo nyari theory of everything.. tapi emang ada yang harus mulai kali yah.. heheh.. after all, they'll turn to God for help..

sebenernya seberapa pinter si otak manusia..? ngertiin pikiran pacar, ato istri, anak, tetangga, kerjaan, kesehatan aja susah.. apalagi ngertiin everything.. kaya mau ngebangun Tower of Babel aja..

mattaku..
View Full Version : Theory Of Everything
criss
24-08-2002, 07:25 PM
Klo dari sisi agama (dlm arti nyatuin aliran2 agama jadi satu) masih muskil sih...tapi kalo dari sisi science keknya lagi mo disatuin menjadi satu muara sungai besar bernama Thoery Of Everything ... yg menyatukan aliran2 besar pada science yi Quantum Mechanics, General Relativity and Superstring Theory

Cobe liat link ini :
http://www.everythingforever.com/st_convrg.html

En gambar ini :
http://www.everythingforever.com/DIAGR9.JPG

Di situ bisa dilihat polar di atas adl bigbang pembentuk universe tempat berawalnya time.
En yg di polar bawah adl black hole akhir dr universe tempat berakhirnya time.

Trus teori yg mo disatuin (klo gue bilang sih yg mendukung) adl dari ilmu komputer and matematika.
Kek Cellular Automata (by Stephen Wolfram), Fractal Design, Artificial Intelligence.
Kisah di Balik Buku ”A New Kind of Science”
Semua Temuan Besar Berawal dari Pola Pikir Primitif

London, Sinar Harapan
Orang awam cenderung menggunakan pola pikir ”primitif”. Begitu pula para ilmuwan yang tumbuh dengan pola pikir sebab musabab. Demikian pernyataan sejumlah psikolog baru-baru ini.
Sebagai contoh, dokter percaya bahwa paru-paru rubah bisa mengobati penyakit asma. Atau juga para ilmuwan ada yang menyimpulkan bahwa kebersihan mulut terkait dengan kebiasaan merokok, makan dan berciuman. Semua kesimpulan ini merupakan hasil pemikiran jangka panjang seperti halnya hasil kerja komputer melalui program yang tidak kalah kompleks.
Kenyataan ini sudah diketahui sejak lama dan bukan menjadi hal penting atau mengejutkan. Ilmuwan komputer dan matematika seperti sebut saja John von Neumann pada 1950-an atau John Conway pada 1970-an telah mempelajari aturan sederhana dan alogaritma. Dan keduanya menemukan bahwa terkadang pendapat mereka muncul dalam bentuk sangat sederhana.
Namun sampai saat ini belum ada orang yang mengembangkan ide ini sedemikian intens dan detil seperti yang dilakukan Stephen Wolfram dengan bukunya yang kontroversial berjudul A News Kind of Science.
Buku ini bisa dibilang raksasa. Terdiri atas 1200 halaman dengan 800 kolom, 110 buah hukum Wolfram dan satu buah teori alogaritma sederhana yang mampu menjelaskan semua intrik ajaib dalam sains, demikian dilansir ABC News.

Alogaritma Sederhana
Alogaritma itu sangatlah sederhana. Bayangkan sebuah jaringan, bisa sebuah papan catur atau halma. Pada barisan atas terdiri dari lingkaran putih dan sebagian lagi lingkaran hitam. Pewarnaan pada lingkaran-lingkaran di baris pertama menentukan pewarnaan pada lingkaran di baris kedua dengan aturan tertentu.
Aturan tersebut adalah, ambil satu lingkaran di baris kedua dan periksa warna di tiga lingkaran di atasnya pada baris pertama. Jika warna-warna lingkaran itu berpola putih (P), putih (P), hitam (H), PHP, PHH, HPH atau HHP, maka warna lingkaran di baris kedua adalah hitam. Jika lain maka warnanya menjadi putih. Lakukan hal yang sama pada setiap lingkaran di baris kedua dan seterusnya.
Melalui aturan serupa, warnai semua lingkaran pada baris kedua yang juga menjadi acuan dalam pewarnaan baris ketiga dan berikut. Satu baris sebelumnya menentukan hasil pewarnaan di baris selanjutnya.
Pola seperti inilah yang diyakini Wolfram menghasilkan semua penemuan di bidang biologi, kimia, fisika, psikologi, ekonomi dan pengetahuan lain. Pola ini tidak terlihat acak, biasa atau berulang. Inilah yang disebut oleh Wolfram sebagai suatu hal kompleks dalam ilmu pengetahuan.
Lebih jauh, apabila di baris pertama alogaritma tadi dipertimbangkan ada hasil nyata, gantilah lingkaran hitam dengan angka satu dan lingkaran putih dengan angka nol. Kemudian masing-masing angka itu bisa dijumlahkan dalam proses komputasi yang membentuk satu nomor biner yang berhubungan satu sama lain.
Pola sederhana ini disebut otomatisasi seluler satu dimensi yang membentuk semua kalkulasi yang oleh Wolfram dikatakan layak menampilkan semua perhitungan masuk akal.
”Pola ini serupa dengan komputer ‘universal’ yang melalui pengkodean mampu melebihi kerja komputer termasuk di antaranya program word prossesor yang saya pakai,” begitu komentar Wolfram dalam bukunya yang dilengkapi dengan 973 ilustrasi itu.
Pandangan mengenai komputer universal yang dikemukakan Wolfram pernah pula dipelajari ilmuwan seperti Conway atau Turing. Namun 110 teori yang dikemukakan lelaki kelahiran London 1959 ini dalam buku besarnya yang menggemparkan ini benar-benar sederhana dan mudah dimengerti. Ia mengambil kesimpulan dari teori tersebut dan ratusan teori lain yang menjadi bahan pertimbangan para ilmuwan lain. Ilmuwan lain bisa saja menghabiskan lebih banyak energi agar mencapai kemajuan program. Padahal jika melalui pola pikir Wolfram, hasil itu bisa didapat dengan interaksi kompleks yang menjadi fenomena di dunia sains.
Buku A New Kind of Science ini juga mengetengahkan prinsip kesamaan komputasional yang terdiri atas segala hal menyangkut proses, artifisial, alam, yang tidak dengan sederhana bisa muncul melalui komputer universal.
Pada kenyataannya, pendekatan polimatik yang dilakukan Wolfram merupakan bagian menarik dari buku ini. Program sederhana yang ditawarkannya dapat dipakai untuk menjelaskan mengenai ruang dan waktu, matematika, keinginan bebas dan persepsi yang bisa mengklarifikasi beberapa penemuan biologi, fisika dan sains lain.
Buku ini juga menjelaskan bagaimana alam semesta sebagai penampakan kompleks dapat menghasilkan teori fisika yang mengembangkan aturan-aturan sederhana bagi perbaruan kebesaran alam semesta.

Termuda
Ini bukanlah buku pertama yang ditulis Stephen Wolfram. Sebelumnya tamatan Eton, Oxford dan Caltech ini pernah menulis buku berjudul Mathematic. Ia merupakan satu di antara ilmuwan orisinil dunia yang hanya terfokus pada asal muasal ilmu pengetahuan seperti halnya Charles Darwin memikirkan asal muasal kehidupan.
Wolfram menerbitkan tulisan sains pertama kali pada usia 15 tahun. Menerima gelar PhD pada usia 20 tahun melalui teori fisika yang dikemukakan di Caltech. Pada awal karirnya Wolfram banyak memusatkan diri di bidang fisika energi, teori quantum dan kosmologi. Baru kemudian tertarik pada komputer tahun 1973. Dalam tempo cepat ia menjadi pemimpin bidang ilmu komputer enam tahun kemudian. Di masa itu pula ia memulai konstruksi SMP, yakni komputer modern pertama yang menggunakan sistem aljabar yang dirilis secara komersial pada tahun 1981.
Pada tahun yang sama, ia menjadi ilmuwan paling muda penerima penghargaan Mac Arthur Proze Fellowship, yaitu dalam usia tidak lebih dari 22 tahun. Hal ini membuat Wolfram belia kian bersemangat. Di akhir 1981 ia mengemukakan sebuah petunjuk baru di bidang sains sebagai usaha mengembangkan teori umum mengenai kompleksitas dalam alam. Ide Wolfram ini banyak digunakan dalam eksperimen komputer untuk mempelajari perilaku sebuah program komputer sederhana yang disebut otomatisasi selular.
Tahun 1982 ia berhasil menyelesaikan seri pertama penemuannya mengenai asal muasal kompleksitas. Setelah dipublikasikan, tulisan Wolfram ini memicu berbagai pemikiran ilmuwan lain dan membentuk sebuah proyek riset baru yang dinamakan riset sistem kompleks.
Lima tahun kemudian ia mendirikan pusat riset miliknya sendiri dan sukses sebagai ilmuwan di sejumlah perguruan tinggi. Terakhir ia tercatat sebagai profesor fisika, matematika dan ilmu komputer di University of Illinois. Kini ia menjabat sebagai chief executive officer (CEO) di Wolfram Research dan terus mengembangkan rancangan sistem inti matematika.
A New Kind of Science adalah mengenai serangkaian seri penemuan dramatis yang saya buat selama 20 tahun terakhir ini. Dimulai tahun 1981 saat saya melakukan eksperimen komputer sampai hasil terakhir yang saya capai di 2001. Selama beberapa tahun saya berusaha untuk mendapatkan kerangka kerja matematika dan sains. Namun di balik itu semua, saya mengerti bahwa apa yang saya lihat adalah upaya untuk mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan jenis baru,” jawab Wolfram mengenai latar belakang penulisan bukunya dalam situs yang dibangun khusus tentang buku tersebut. (mer)




Copyright © Sinar Harapan 2002

Sabtu, 16 Mei 2009

Contact Information

Stephen Wolfram and his staff get a large quantity of email, and can only respond directly to certain types of enquiries. Many common questions are already answered on this website, so please check the site carefully before sending mail. If you do send mail, it helps if you tell us something about yourself. If you are writing about science, you should tell us specifically how your email relates to Dr. Wolfram's work. Do not send anything you consider confidential or proprietary.

Note: Mathematica technical support questions should be sent to support@wolfram.com and not to Stephen Wolfram or his staff.

Staff email address
(the place to send general scientific and business communications)
sw-staff@wolfram.com

Personal email address
(not for general scientific and business communications)
s.wolfram@wolfram.com

Email address for media enquiries
sw-media@wolfram.com

General email address for Wolfram Research and Mathematica enquiries
info@wolfram.com

General email address for all Wolfram companies
info@wolframgroup.com

Address for physical mail
(email is strongly preferred)
c/o Wolfram Research, Inc.
100 Trade Center Drive
Champaign, IL 61820-7237, USA

Company phone number
+1-217-398-0700

Email address for feedback about this website
comments@stephenwolfram.com
Contact | © 2009 Stephen Wolfram, LLC
DARI FISIKA KE MANA-MANA
Oleh: Jansen H. Sinamo [16 Februari 2007]
Artikel ini telah dibaca sebanyak 143354768 kali

SATU dekade ke depan, manusia terkaya di dunia boleh jadi bukan lagi Bill Gates. Calon penggantinya bukan seorang computer nerd atau venture capitalist, melainkan fisikawan muda jenius bernama Stephen Wolfram. Ia baru saja menggemparkan jagat keilmuan dengan menerbitkan dan meluncurkan sendiri magnum opusnya setebal 1.200 halaman lebih berjudul The New Kind of Science (TNKS). Menurut sejumlah pembaca awal di situs Amazon.com, buku ini dalam magnitude dan gaya provokasinya dianggap setara dengan The Origin of Species-nya Charles Darwin dan Das Kapital-nya Karl Marx.

Yang luar biasa, Wolfram juga wirausahawan tulen yang piawai memasarkan dan menjual temuan-temuannya ke dunia bisnis yang makin knowledge intensive. Sebagai multijutawan dollar barangkali ia merupakan ilmuwan terkaya di dunia. Dengan kekayaan itu, ia mendanai sendiri riset-risetnya sambil menjadi CEO bagi perusahaannya dengan ratusan karyawan. Dalam komunitas fisika, sejumlah tokoh tak ragu mengatakan kehebatan Wolfram setara dengan…dewa-dewa terpenting fisika seperti Galileo, Newton, dan Einstein. Jika Galileo dikenang dengan Teori Pergerakan Planet, Newton dengan Teori Gravitasi, dan Einstein dengan Teori Relativitas, maka Wolfram dengan Cellular Automata.

Dengan perkakas ini, Wolfram mengklaim dapat memecahkan semua problem fisika abad ke-20 yang sampai kini masih misterius seperti soal relasi gaya-gaya elektromaknetik dan gravitasi. Dengan demikian cellular automata boleh jadi akan memenuhi impian suntuk Einstein- yang tak kesampaian hingga akhir hayatnya-akan adanya teori gabungan (unified theory of everything) yang mampu menjelaskan semua fenomena alam dan kosmos itu sendiri.

Namun, cellular automata lebih ambisius dari impian tertinggi Einstein. Bukan saja di bidang fisika, perkakas Wolfram ditengarai dapat menjelaskan serta memecahkan berbagai masalah fundamental dalam biologi, matematika, kimia, computer science, bahkan wilayah-wilayah lain yang secara tradisional dianggap di luar pengaruh fisika seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, juga teologi, seni, dan filsafat.

***

APAKAH cellular automata itu? Sederhananya, cellular automata adalah sehimpunan proses fundamental peciptaan pola-pola keteraturan dengan menggunakan komputer (computer-generated ordering process) yang bentuk akhirnya sangat menyerupai apa yang terjadi di alam. Program komputer Wolfram ini mengambil input data yang tidak teratur (bahkan chaos), lalu diproses menggunakan sejumlah Aturan Wolfram, dan akhirnya menghasilkan output gambar yang sangat mengagumkan baik pola, kompleksitas, maupun derajat keteraturannya di layar komputer.

Dalam bukunya yang dipenuhi ratusan gambar itu, Wolfram menunjukkan proses terciptanya berbagai bentuk pola-pola yang kompleks seperti kristal es, bunga-bungaan, dedaunan, sebaran warna-warni bulu burung merak, spiral galaksi, turbulensi air deras, jaringan sirkuit otak manusia, badai topan, kulit kerang, lekak-lekuk sungai, pokoknya berbagai macam bentuk output dari sistem operasi alam semesta.

Wolfram berpendapat bentuk-bentuk yang dihasilkan oleh cellular automata itu bukan sekadar replika kebetulan dari fitur-fitur yang ditemui di alam, tetapi sekaligus dapat menjelaskan bagaimana alam bekerja pada tingkat paling fundamental. Karena itu, Wolfram tak ragu berpendapat, program cellular automata akan menjadi metoda paling ampuh yang dikenal umat manusia hingga kini, untuk memecahkan rahasia alam, sekaligus menjelaskan arsitektur jagat raya dan evolusi segenap bentuk kehidupan di dalamnya. Wolfram bahkan menengarai semesta alam ini tidak lain adalah sebuah mahakomputer alami yang berperilaku sebagai sebuah super cellular automata.

Di tingkat praktis, tidak saja celluar automata akan merevolusi jagat sains secara radikal, tetapi Wolfram juga menjanjikan terbukanya pintu gerbang lebar bagi lahirnya sejumlah besar teknologi baru dalam waktu segera seperti komputer kuantum, supermikroteknik pada skala atom, desain serta reparasi bagian-bagian jaringan dan organ tubuh, materi baru, dan obat-obatan baru yang lebih ajaib khasiatnya. Sungguh fantastis!

***

SIAPA gerangan sang jenius ini? Lahir tahun 1959 di London, Stephen Wolfram adalah a new kind of physicist. Ketika masih sekolah menengah di Eaton, Inggris, ia belajar sendiri fisika tingkat tinggi pada usia 12 tahun. Saat umurnya baru 15 tahun makalahnya di bidang fisika teori sudah muncul di jurnal fisika. Tak betah belajar dari guru dan dosen–menurut dia terlalu lamban–ia lalu melahap berbagai buku teks kelas berat ketika teman seusianya masih sibuk bermain Halloween dan bercinta monyet.

Pertama kali kuliah di Oxford, ia masuk semester satu. Sangat tidak menarik baginya, ia langsung menghadiri kuliah semester enam. Juga tidak cukup menarik, ia lalu memutuskan tidak pernah masuk kelas lagi. “Saya dapat mengetahui berbagai hal jauh lebih cepat dan lebih mendalam dengan membaca daripada mendengar dosen ngomong,” begitu alasannya menyebut kuliah sebagai kegiatan buang waktu. Hebatnya, ia mampu menghasilkan puluhan makalah di bidang kosmologi dan fisika partikel yang dimuat pada jurnal-jurnal fisika kelas tinggi.

Tidak sampai tamat S1 dari Oxford, ia langsung direkrut oleh raksasa fisika peraih Hadiah Nobel dari California Institute of Technology (Caltech), Murray Gell-Man, tahun 1978. Wolfram langsung masuk program doktor. Di kampus ini, di mana Richard Feynman, fisikawan legendaris lainnya bermukim, Wolfram juga tampak kurang tertantang. Agar ia betah, maka program doktor khusus diberikan padanya. Dalam tempo setahun saja, ia mendapat PhD pada usia 20 tahun tanpa harus membuat disertasi, tetapi cukup membundel ulang enam makalah terbaiknya.

Pergaulan intelektual tingkat tinggi antara doktor remaja Wolfram dengan fisikawan dewa sekelas Feynman dan Gell-Man hanya sanggup membuatnya kerasan selama 10 tahun di Caltech. Akhirnya ia bentrok juga dengan administratur institut itu perihal komersialisasi temuan-temuannya. Di usia 31 tahun, ia diterima di kampus Einstein yang legendaris, the Institute for Advanced Studies di Princeton. Wolfram tercatat sebagai anggota termuda institut itu sepanjang sejarah. Tapi, kampus penelitian paling bebas di dunia ini pun ternyata tidak sanggup menyediakan ruang bagi kebebasan gerak dan independensi intelektual yang dituntut Wolfram.

Akhirnya tahun 1986 ia mendirikan Wolfram Research Inc., institusi penelitian pribadinya. Di sinilah ia menggabungkan bisnis dan riset secara bebas yang berpuncak pada lahirnya mahakarya TNKS yang menggemparkan itu. Dalam rangka mengembangkan TNKS, Wolfram harus pula mengarang Mathematica–sebuah sistem software yang digunakan untuk keperluan komputasi teknikal dan pemrograman simbolik (symbolic manipulation programming)–terlebih dahulu, yang sama raksasa bobotnya dengan TNKS itu sendiri. Ini persis seperti Newton yang harus mengarang dulu kalkulus diferensial agar bisa menjelaskan gravitasi dan Einstein yang harus mengonstruksi dulu sebuah aljabar empat dimensi agar bisa menjelaskan relativitas.

Bedanya, kedua pendahulu Wolfram itu cuma ilmuwan murni yang hidup dari dana negara sedangkan Wolfram sekaligus entrepreneur kawakan yang jago mencetak duit gede dalam setiap langkahnya menuju puncak sains tertinggi.

***

KISAH Wolfram tampaknya tak pernah dibayangkan orang ketika memikirkan fisika. Bagi awam, fisika adalah ilmu esoteris yang tak jelas manfaat praktisnya. Sarjana fisika biasanya kere tak berduit. Pekerjaan mereka paling-paling jadi dosen atau penelitu. Otak mereka dipenuhi atom-atom, galaksi-galaksi, dan persamaan-persamaan matematika yang eksotis, tetapi kantung mereka enggak gaul. Wacana mereka serba makro tapi dompet super mikro. Konon Einstein sendiri pun pernah mengatakan, “Science is a wonderful thing if one does not have to earn one’s living at it.” Alhasil, citra fisikawan memang jauh dari menarik. Sampai hari ini pun fisika tidak pernah menjadi pilihan utama bagi kebanyakan mahasiswa cerdas namun tetap ingin hidup keren berkecukupan.

Sekitar tiga dekade lalu, jurusan fisika ITB bahkan harus menawarkan beasiswa bagi siapa saja yang bersedia masuk fisika jika lulus ujian masuk. Banyak input jurusan fisika saat itu merupakan mahasiswa kere. Sebagian lagi, terjebak oleh citra di atas, lalu hengkang dan testing ulang ke jurusan teknik. Memang ada juga minoritas yang hebat otaknya, termotivasi oleh the beauty of physics itu sendiri, menganggap mencari duit sebagai kegiatan yang inferior, memutuskan mendalami fisika sampai ke sumsum. Namun, makhluk seperti ini dianggap aneh oleh masyarakat. Orangtua pun biasanya tidak mengizinkan anaknya memilih fisika.

Bahkan, seorang ibunda Evelyne Mintarno pun, yang anaknya berhasil menjadi satu-satunya peserta putri dari Indonesia dalam Olimpide Fisika 2002 di Bali, belum merelakan putrinya memilih fisika karena terbelenggu anggapan fisikawan hanya bisa jadi guru. Padahal putrinya yang hebat itu, selain meminati sungguh fisika sudah diterima di universitas bergengsi, Stanford. (Kompas, 24/7)

***

KIPRAH para fisikawan sesungguhnya tidaklah sesempit menjadi dosen saja. Ilmu fisika yang selalu terobsesi dengan perkara-perkara fundamental, perumusan dan pemecahan masalah secara elegan, dengan disiplin berpikir yang rigor konseptual, sebenarnya lebih dari cukup sebagai bekal hidup penuh makna, termasuk hidup makmur kalau mau. Sisanya adalah minat, ambisi, dan etos kerja.

Selain menjadi peneliti dan guru, banyak sarjana fisika Indonesia akhirnya menjadi eksekutif bisnis (seperti Harianto Mangkusasono dan Charlo Mamora, terakhir keduanya menjadi konsultan pengembangan dan transformasi bisnis), rohaniwan (seperti Pater Drost), ekonom (seperti Rizal Ramli dan Umar Juoro, meskipun keduanya tidak menamatkan fisika), dan terbanyak menjadi profesional di berbagai bidang (misalnya IT, perminyakan, elektronika, otomotif, pers, SDM, pertambangan, perbankan) termasuk menjadi wiraswastawan. Intinya, dari fisika orang bisa ke mana-mana, tergantung minat, stamina juang, dan sekali lagi etos kerja.

Ke depan, seiring dengan munculnya fenomena Wolfram di atas, dapat diharapkan semakin banyak orang-orang muda yang terinspirasi menjadi fisikawan-hartawan. Mengapa tidak? Dalam dunia di mana kapitalisme global semakin meraja, semakin diperlukan sumbangan berbagai jenis inovasi berbasis fisika untuk menciptakan business value yang hebat-hebat.

Wolfram membuktikan, meraih kemakmuran tidak berarti mengorbankan ilmu, atau sebaliknya, berilmu tinggi tidak harus jadi miskin. Wolfram mendemonstrasikan sebuah paradigma baru. Menjual fisika untuk uang, dengan uang mendanai riset fisika, dan dengan uang cukup mampu memperoleh independensi berkarya, dengan sebuah efek samping yang tak kalah menarik: hidup enak dan berkecukupan.

Salah satu problem besar fisikawan murni Indonesia (ilmuwan berbasis universitas umumnya) ialah mengotakkan diri dalam ruang sempit penelitian. Mengemis dana penelitian dari birokrat yang tak paham penelitian, lalu mendapatkan dana superkecil dari anggaran negara yang memang tak peduli penelitian, kemudian dipotong sana-sini oleh oknum siluman. Maka, jadilah penelitian jejadian. Hasilnya? No money, no science, no dignity!

Saya setuju dengan pendapat Rektor ITB Kusmayanto Kadiman, bahwa ITB belum saatnya disebut a research university. Meskipun ada kontroversi di balik kisah Wolfram di atas, satu hal positif sudah jelas, ilmuwan jenis baru harus mampu menggabungkan tiga peran sekaligus: peneliti, marketer, dan eksekutif.

Saat negeri ini carut-marut dan tak punya uang, semakin absurd rasanya mengharapkan dana riset dari negara. Mungkinkah para ilmuwan kita meniru gaya Wolfram mencetak uang dengan dan dari ilmu mereka? Tantangan ini lebih relevan buat Indonesia, karena metoda favorit dalam mencari uang yang dipakai para pemegang kekuasaan di lembaga-lembaga negara kita–seperti diberitakan koran tiap hari–ialah main injak dan terkam kaya Ken Arok.

Padahal kata orang, kini era knowledge economy, di mana wealth creation akan lebih mengandalkan kreativitas, inovasi teknologi, dan pengetahuan intensif seperti didemonstrasikan Bill Gates dan Stephen Wolfram; dan bukan tanah, ternak, atau mesin, let alone brute power. Kalau ilmuwan-ilmuwan kita masa kini tidak bisa berkiprah lain daripada apa yang lazim dan zalim di masa lampau, tampaknya satu- satunya harapan kita ialah pada tunas-tunas belia yang bertarung di Olimpiade Fisika minggu lalu. Untuk mereka, selamat dan semoga jaya. Untuk panitia dan tim pelatih, terima kasih atas visi, kontribusi, dan dedikasi Anda.

*) Artikel ini dimuat di Harian KOMPAS, Edisi Senin, 29 Juli 2002

Jumat, 15 Mei 2009

Dr. Stephen Wolfram, pemenang award fisika, Mei ini meluncurkan Wolfram Alpha yang disebut-sebut akan mengubah dunia internet. Sistem baru yang disebut Wolfram Alpha melakukan selangkah lebih maju dalam global store information yang mampu memahami dan merespon bahasa sebagaimana layaknya manusia. Bahkan belum apa-apa sudah disebut-sebut bakal menyaingi kepopuleran mbah Google. Software web Wolfram ini dirancang berdasarkan pada software Mathematica bikinannya yang menjadi best seller. Yaitu sebuah software yang menjadi piranti standar para scientists, engineers dan kalangan akademisi untuk memecahkan soal matematika yang rumit.
Dr. Wolfram, 49 tahun, lulusan Eton dan menyelesaikan doktornya dalam Fisika Partikel saat masih berusia 20 tahun, menyebutkan bahwa diluncurkannya Wolfram Alpha baru merupakan langkah awal dari proyek yang sesungguhnya.
Menurut Tom Simpson dari Convergenceofeverything.com, kehadiran mesin pencari layaknya Google ini merupakan paradigma baru dalam hal pemakaian komputer dan web. Sementara itu Nova Spivack, internet dan computer expert, meyakini search engine yang baru ini merupakan langkah evolusi dalam perkembangan dunia internet.
Menurutnya Wolfram Alpha akan dipandang sama pentingnya dengan Google yang selama ini menjadi andalan pengguna internet di seantero dunia.
"Penampilannya begitu impresif dan signifikan," katanya penuh pujian. Namun demikian ada yang berbeda, karena menurutnya kehadiran bayi Wolfram ini memang penting bagi Web dan dunia seperti Google. "Hanya saja untuk tujuan yang berbeda."
Meski kehandalan software search engine ini belum teruji, tapi sudah cukup membuat khalayak penasaran. Setidaknya itu yang tecermin di belahan Barat sana.
Gagasan untuk merancang Wolfram Alpha ini pun tidak sembarangan. Dirancang untuk mampu membaca pencarian informasi yang sifatnya budaya pop (pop culture information) yang selama ini agak sulit dilacak jika kita menggunakan bantuan Wikipedia sekalipun.
Well, search engine yang dibilang tampilannya beda dengan Google ini bakal dipublish dalam versi beta...
Karena beberapa keunggulan bahasa mesin yang dijanjikan, maka pantaslah jika sejak awal disebut-sebut Wolfram Alpha berpotensi menjadi satu nama terbesar di planet ini. Bayangkan saja Google yang sudah lebih dulu kesohor dengan nilai lebih dari $100milyar belum-belum sudah dipandang bakal keok...

Kamis, 14 Mei 2009

Default KAUST Discovery scholarship (S1)
KAUST Discovery scholarship (S1)

King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) adalah sebuah universitas berskala internasional yang berbasis riset di bidang science dan teknologi yang berlokasi di Arab Saudi.

KAUST menawarkan program beasiswa yang disebut KAUST Discovery Scholarship diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dari bidang studi Science dan Teknologi di perguruan tinggi manapun di Indonesia.

Persyaratan:

* Terdaftar aktif pada tahun ajaran 2007/2008 sebagai mahasiswa S1 tahun ketiga keatas dari jurusan teknik dan science di perguruan tinggi manapun di Indonesia
* Memiliki prestasi akademik dan/atau pengalaman riset yang memuaskan
* Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik, dengan syarat: memiliki skor minimal 550 (TOEFL-PBT) atau 213 (TOEFL Computer-Based) atau 79-80 (TOEFL Internet-Based) atau 6.0 (IELTS)
* Pada Agustus 2009 sudah bisa memulai pendidikan S2 di King Abdullah University of Science and Technology, Arab Saudi

Beasiswa yang diberikan mencakup:
Selama periode kuliah S1

* Seluruh biaya kuliah (SPP dan biaya lain) sampai lulus kuliah S1
* Tunjangan hidup
* Tunjangan buku
* Tunjangan laptop/komputer
* Kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan akademik (global workshop, regional workshop, seminar, dll) yang diadakan oleh KAUST, baik di kampus KAUST di Arab Saudi maupun di negara lain (seluruh biaya ditanggung)


Setelah lulus kuliah S1

* Diterima untuk melanjutkan Program S2 di King Abdullah University of Science and Technology, Arab Saudi; dan berhak atas Beasiswa penuh yang meliputi tuition, akomodasi dan tunjangan transportasi รข€“ hingga lulus

Cara Mendaftar:
Pendaftaran hanya bisa dilakukan secara online di website:
www.kaust.edu.sa paling lambat tanggal 9 NOVEMBER 2007 .

Informasi lebih lanjut:

kunjungi www.kaust.edu.sa
atau contact
The Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Phone: (62-21) 831 7330
Fax: (62-21) 831 7331,
email: iief@indo.net. id
KAUST Discovery Scholarship

King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) adalah sebuah universitas berskala internasional untuk pendidikan pasca-sarjana berbasis riset di bidang sains dan teknologi yang berlokasi di kawasan Laut Merah, Arab Saudi.

KAUST Discovery Scholarship adalah program beasiswa penuh dari KAUST untuk mahasiswa S1 (yang masih aktif kuliah) di berbagai program studi sains/teknologi di perguruan tinggi negeri atau swasta di seluruh Indonesia.

1. Selama Menyelesaikan S1 di Indonesia : a. Biaya kuliah pendidikan S1 (yang sedang dijalani sekarang di Indonesia) ditanggung hingga lulus; b. Tunjangan biaya hidup, tunjangan buku dan tunjangan komputer; c. Keikutsertaan dalam berbagai workshop dan kegiatan internasional yang diselenggarakan KAUST di berbagai negara.
2. Setelah Lulus S1 di Indonesia : - Langsung diterima di program S2 di KAUST dengan beasiswapenuh

Persyaratan dapat dilihat di website: www.kaust.edu.sa

DEADLINE: 19 MARET 2009

Cara Mendaftar: Pendaftaran hanya bisa dilakukan secara online di website: www.kaust.edu.sa

Informasi lebih lanjut hubungi:
The Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Menara Imperium Lt.28 Suite B,
Jl. H. R. Rasuna Said Kav.1, Jakarta 12980
Ph. (021) 831-7330; Fax. (021) 831-7331
Email: scholarship@iief.or.id; Website: www.iief.or.id

Informasi detail kaust.pdf